Tugas Tutorial 1 Pengembangan Kurikulum

NAMA                                    : DWI RAHMA AULIANI

NIM                                        : 856750144

SEMESTER / KELAS         : 2 / i

MATA KULIAH                  : PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD PDGK 4502

TUTOR                                  : FAUZIE, S. Kom., S. Pd. Gr., M. Pd

ALAMAT BLOG                 : https://dwirahmaauliani0412.blogspot.com/?m=1

 

TUGAS TUTORIAL 1

Soal

 

1.        Perhatikan gambar bagan berikut!

Berdasarkan gambar bagan di atas, jelaskan pandangan Anda mengenai komponen yang ada didalam bagan tersebut dikaitkan dengan hakikat kurikulum! (minimal 300 kata)

 


Jawaban :

 

Bagan dimensi yang ada di gambar merupakan pengertian kurikulum. Kurikulum memang identik dengan perubahan buku pelajaran, tetapi tidak seperti kebanyakan anggapan orang bahwa kurikulum hanya berkaitan dengan bahan ajar dan buku pelajaran yang harus dimiliki peserta didik. Persoalan kurikulum bukan hanya persoalan buku ajar akan tetapi banyak persoalan lain termasuk persoalan arah dan tujuan pendidikan, persoalan materi pelajaran, serta persoalan-persoalan lainnya yang terkait dengan hal itu. Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga. Secara etimologis curriculum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya “pelari” dan curere yang berarti “tempat berpacu”. Jadi istilah kurikulum pada zaman romawi mengandung pengertian sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai garis finish. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang diajarkan pada lembaga pendidikan, cakupannya berisikan uraian bidang studi yang terdiri atas beberapa mata pelajaran yang disajikan secara kait-berkait.

Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, maka dalam penyusunan kurikulum terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan dan harus didasarkan pada : 1) Minat dan keutuhan anak pada masa sekarang, dan masa akan datang setelah dewasa. 2) Peserta didik adalah sebagai individu dan seklaigus sebagai anggota masyarakat. 3) Peserta didik harus dibekali dengan pendidikan umum, atau kejujuran atau khusus agama. 4) Peserta didik dapat mengukiti seluruh program yang direncanakan atau dari kesempatan untuk memilih jurusan sesuai dengan akat dan minatnya.7 Kurikulum mencakup pengertian yang sangat luas meliputi apa yang disebut dengan kurikulum potensial, kurikulum aktual, dan kurikulum tersembunyi (hidden curriculum).8 Kurikulum potensial atau kurikulum ideal adalah suatu rencana atau program tertulis, yang merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajarmengajar di sekolah. Oleh sebab itu setiap guru seharusnya dapat melaksanakan

Kurikulum aktual (actual curriculum) adalah kurikulum yang secara rill dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada. Sebab kurikulum ideal tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh guru, setiap sekolah tidak mungkin dapat melaksanakannya secara sempurna, karna berbagai alasan. Pertama, dapat ditentukan dari kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah. Kedua, bisa atau tidaknya kurikulum ideal dilaksanakan, akan ditentutan oleh kemampuan guru. Ketiga, bisa tidaknya kurikulum ideal dilaksanakan oleh setiap guru, juga tergantung pada kebijakan sekola yang bersangkutan. Hidden curriculum (kurikulum tersembunyi) adalah hal atau kegiatan yang yang terjadi di sekolah dan ikut memengaruhi perkembangan peserta didik, tetapi tidak diprogramkan dalam kurikulum potensial/idea.

Beberapa tafsiran lainnya dikemukakan oleh Hamalik sebagai berikut.

1) Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran. Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan. Mata pelajaran itu berisi materi yang disampaikan oleh guru kepada siswa sehingga memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna.

2) Kurikulum sebagai rencana pembelajaran. Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang disediakan untuk membelajarkan siswa. Dengan program itu para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan perilaku siswa, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran. Itu sebabnya, kurikulum harus disusun sedemikian rupa agar maksud tersebut tercapai. Kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi meliputi segala sesuatu yang dapat mempengaruhi perkembangan siswa, seperti : bangunan sekolah, alat pelajaran, perlengkapan, perpustakaan, gambar-gambar, halaman sekolah, dan lain-lain; yang kemungkinan dapat menyediakan pembelajaran secara efektif.

3) Kurikulum sebagai pengalaman belajar. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan kurikulum itu dapat memberikan pengalaman belajar dan tidak terbatas pada ruang kelas saja. Tak ada pemisahan yang tegas antara intra dan ekstra kurikulum. Semua kegiatan yang memberikan pengalaman belajar/pendidikan bagi siswa pada hakikatnya adalah kurikulum.


 

2.     Peran kurikulum sangat penting dalam sebuah pendidikan. Sejauh mana peranan kurikulum berdasarkan Oemar Hamalik dapat diimplementasikan dalam pelaksanaan kurikulum sekolah terutama di sekolah Anda! (minimal 300 kata)

 

Jawaban :

Menurut Oemar Hamalik (1990), terdapat tiga peranan kurikulum yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan kreatif, dan peranan kritis/evaluative.

Peranan Kurikulum yang ada di sekolah saya yaitu SDN 1 Sukaraja Kec. Cempaka Kab. OKU Timur :

1.        Peranan Konservatif

Yang menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk men-transmisi- kan atau mewariskan nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa sekolah dasar. Peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial, sekolah tempat saya mengajar Kurikulum yang diterapkan mampu memengaruhi dan membina perilaku siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya.

 

2.        Peranan Kreatif

Menekankan bahwa kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan Zaman yaitu Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi setiap saat., harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Contohnya kurikulum yang digunakan di sekolah dapat membantu setiap  siswa dalam mengetahui semua potensi yang ada pada diri mereka untuk memperoleh pengetahuan- pengetahuan baru, kemampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya. seperti sekarang ini kurikulum yang diterapkan yaitu siswa tidak hanya belajar pada penjelasan guru saja, namun siswa wajib bereksplorasi belajar melalui internet ataupun buku-buku. Maka dengan ini sekolah kami pun menyediakan layanan akses internet dan menyiapkan perpustakaan dengan mengupgrade buku-buku bacaan yang bermanfaat bagi siswa.

3.        Peranan Kritis dan Evaluatif

Peranan ini di latar belakangi oleh adanya budaya masyarakat yang senantiasa mengalami perubahan sehingga pewarisan nilai-nilai budaya kepada peserta didik harus disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi pada masa sekarang. Contohnya : Kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan.


 


3. Perhatikan gambar bagan berikut!



Berdasarkan gambar di atas, apa yang dapat Anda jelaskan? Jelaskan semaksimal mungkin agar jawaban dapat menggambarkan ilustrasi di atas! (minimal 300 kata)


Jawaban :

Gambar diatas merupakan gambaran mengenai hubungan atau interelasi antar komponen dalam pengembangan kurikulum. S. Nasution (1987), salah seorang pakar kurikulum Indonesia, melukiskan proses pengembangan kurikulum yang dimulai dari perumusan tujuan kurikulum, diikuti oleh penentuan atau pemilihan bahan pelajaran, proses belajar-mengajar, dan alat penilaiannya.

-   Tujuan kurikulum

Dalam kegiatan pengembangan kurikulum, baik pada level makro maupun mikro, peran tujuan sangatlah menentukan. Ivor K. Davies (dalam Hamid Hasan, 1990) mengemukakan bahwa tujuan dalam suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan terbina dari suatu proses pendidikan. Dengan demikian, suatu tujuan memberikan petunjuk mengenai arah perubahan yang dicita-citakan dari suatu kurikulum yang sifatnya harus merupakan sesuatu yang final. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap pemilihan isi/bahan ajar, strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Tujuan juga dianggap sebagai dasar, arah,dan patokan dalam menentukan komponen-komponen kurikulum yang lainnya. dimana tujuan pendidikan di Indonesia, pada hakikatnya ingin menempatkan kedudukan manusia secara utuh yaitu manusia yang sehat jasmani dan rohani. Untuk mencapai tujuan itu maka, proses pendidikan dalam tujuan kurikulum lebih diarahkan pada perkembangan manusia yang meliputi aspek Afektif, Kognitif dan Psikomotorik.

-   Isi/materi kurikulum

Komponen kedua setelah tujuan dalam pengembangan kurikulum yaitu penetapan isi atau materi kurikulum. Pengkajian masalah isi kurikulum ini menempati posisi yang penting dan turut menentukan kualitas suatu kurikulum lembaga pendidikan.

Saylor dan Alexander (Zais, 1976) mengemukakan bahwa isi kurikulum itu meliputi fakta-fakta, observasi, data, persepsi, penginderaan, pemecahan masalah, yang berasal dari pikiran manusia dan pengalamannya yang diatur dan diorganisasi dalam bentuk gagasan (ideas), konsep (concept), generalisasi (generalization), prinsip-prinsip (principles), dan pemecahan masalah (solution).

-   Strategi pembelajaran

meliputi pendekatan, prosedur, metode, model, dan teknik yang dipergunakan dalam menyajikan bahan/isi kurikulum. Nana Sudjana (1988) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah tindakan nyata dari guru atau praktik guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan lebih efisien. Dengan kata lain, strategi ini berhubungan dengan politik atau taktik yang digunakan guru dalam melaksanakan kurikulum secara sistemik dan sistematik

-   Komponen evaluasi ditujukan untuk menilai pencapaian tujuan kurikulum dan menilai proses implementasi kurikulum secara keseluruhan. Hasil evaluasi kurikulum dapat dijadikan umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Selain itu, hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai masukan dalam penentuan kebijakan-kebijakan pengambilan keputusan tentang kurikulum dan pendidikan.


Komentar