Dwi Rahma Auliani TT2 Pengembangan Kurikulum
TUGAS TUTORIAL 2
NAMA : DWI RAHMA
AULIANI
NIM : 856750144
SEMESTER / KELAS : 2 / i
MATA KULIAH : PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI
SD
PDGK 4502
TUTOR : FAUZIE, S.
Kom., S. Pd. Gr., M. Pd
Soal
1.
Dalam
pengembangan kurikulum, seorang pengembang kurikulum biasanya menggunakan
beberapa prinsip yang dijadikan sebagai pedoman agar kurikulum yang dihasilkan
memenuhi harapan murid. Jelaskan 4 prinsip umum yang harus diperhatikan dalam
pengembangan kurikulum!
(minimal
300 kata)
Jawaban :
Prinsip
umun yang harus diperhatikan dalam pengembangan Kurikulum yaitu :
1.
Prinsip
Berorientasi pada Tujuan / kompetensi
Kurikulum sebagai suatu sistem yang memiliki
komponen tujuan/kompetensi yang harus dimiliki siswa merupakan sentral bagi
komponen – komponen lainnya dalam pengembangan sistem tersebut. Prinsif ini
menegaskan bahwa tujuan/kompetensi merupakan arah bagi pengembangan komponen –
komponen lainnya dalam pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum harus berorientasi
pada tujuan, prinsip ini menegaskan bahwa tujuan merupakan arah bagi
pengembangan komponen - komponen lainnya dalam pengembangan kurikulum. Tujuan kurikulum harus dapat dipahami dengan
jelas oleh para pelaksana kurikulum kurikulum. untuk dapat dijabarkan menjadi
tujuan - tujuan lainnya yang lebih spesifik dan operasional. Tujuan kurikulum
juga harus komprehensif, yakni meliputi berbagai aspek domain tujuan baik
kognitif, afektif, maupun psikomotor.
2.
Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas dimaksudkan
bahwa perlu adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal maupun secara
horizontal. Khususnya kesinambungan materi kurikulum pada jenis dan jenjang pendidikan
mulai dari SD, SMP,SLTA,SMU/SMK sampai ke PT (Perguruan Tinggi). Materi kurikulum
harus memiliki hubungan hierarkis fungsional. Dalam pengembangan materi
kurikulum minimal dua aspek kesinambungan yaitu:
a. Materi kurikulum yang diperlukan
pada sekolah tingkat atas harus sudah diberikan pada sekolah tingkat bawah
b. Materi kurikulum yang sudah
diberikan pada sekolah tingkat yang ada di bawah tidak perlu lagi diberikan
pada sekolah tingkat atas. Dengan demikian dapat dihindari pengulangan materi
kurikulum, yang mengakibatkan kebosanan pada siswa dan agar tidak terjadi
tumpang tindih materi, dan untuk menghindari hal tersebut dapat dilakukan
dengan cara menyusun Scope (Ruang
Lingkup) dan Sequence (Urutan atau
sistematika).
3.
Prinsip Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas sebagai salah
satu prinsip pengembangan kurikulum dimaksudkan adanya ruang gerak yang
memberikan sedikit kelonggaran dalam melakukan atau mengambil suatu keputusan
tentang suatu kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pelaksana kurikulum di
lapangan.
Selain itu prinsip fleksibilitas
juga terkait dengan adanya kebebasan siswa dalam memilih program studi. Artinya,
pengembang kurikulum atau sekolah harus mampu menyediakan berbagai program
pilihan bagi siswa. Siswa diperkenankan memilih sesuai dengan minat, bakat,
kemampuan, dan kebutuhannya.
4.
Prinsip Integritas
Integritas yang dimaksud disini
adalah keterpaduan, artinya pengembangan kurikulum harus menggunakan prinsif
keterpaduan. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan prinsip keterpaduan,
dirancang untuk mampu membentuk manusia yang utuh, pribadi yang integrated, yaitu
selaras dengan lingkungan hidup sekitarnya. Untuk itu, kurikulum harus
mengembangkan berbagai keterampilan hidup (lifeskill). Keterampilan hidup bukan
hanya sekedar keterampilan manual dan bukan pula keterampilan untuk bekerja,
tetapi suatu keterampilan untuk bekerja,
a. Keterampilan mengenal diri sendiri
b. Keterampilan berfikir rasional
c. Keterampilan soaial
d. Keterampilan akademik
e. Keterampilan vokasional
2. Langkah-langkah yang harus
dilakukan dalam merancang pembelajaran terpadu diantaranya.
1. Tetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan.
2. Pelajari kompetensi dasar pada kelas dan semester yang sama dalam setiap mata pelajaran.
3. Pelajari hasil belajar dan
indicator hasil belajar dalam setiap mata pelajaran.
4. Pilih dan tetapkan tema.
5. Buatlah pemetaan keterhubungan kompetensi dasar setiap mata pelajaran dengan tema pemersatu.
6. Susunlah satu pelajaran terpadu
untuk satu tema tertentu.
Rancanglah pembelajaran terpadu
untuk kelas yang Anda ajar! (disesuaikan dengan saat ini) (minimal 300 kata)
Jawaban :
Satuan Pendidikan :
SD Negeri 1 Sukaraja Cempaka OKU Timur
Kelas / Semester : IV /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (2)
Sub Tema : Sumber Energi (1)
(Sub
Tema ) Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 3x35 menit
Muatan terpadu : Bahasa Indonesia,
IPA dan IPS
- Bagan
SUB TEMA SUMBER ENERGI Bahasa Indonesia Memetakan
keterhubungan antar gagasan yang di dapat dari teks lisan tulis atau visual IPA Memahami
berbagai sumber energy, perubahan bentuk energy dan sumber energy
alternative dalam kehidupan
sehari - hari IPS Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota, kabupaten sampai tingkat propinsi
-
- Matriks
|
Mata Pelajaran |
Kompetensi Dasar |
Hasil Belajar |
Indikator |
|
Bahasa
Indonesia |
Memetakan
keterhubungan antar gagasan yang di dapat dari teks lisan tulis atau visual |
Siswa
dapat Mengidentifikasi informasi dari teks visual yang diamati dan Menuliskan
gagasan pokok dari teks |
-
Mengidentifikasi informasi dari teks visual yang
diamati -
Menuliskan gagasan pokok dari teks |
|
IPS |
Mengidentifikasi
karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kesejahteraan
masyarakat dari tingkat kota, kabupaten sampai tingkat propinsi |
Siswa
dapat Mengidentifikasi sumber daya alam dan pemanfaatannya Dan mengidentifikasi
sumber daya alam dan pemanfaatannya dalam bentuk tulisan |
-
Mengidentifikasi sumber daya alam dan
pemanfaatannya -
Menyajikan hasil identifikasi sumber daya alam dan
pemanfaatannya dalam bentuk tulisan |
|
IPA |
Memahami berbagai sumber energy, perubahan bentuk
energy dan sumber energy alternative dalam kehidupan
sehari - hari |
Siswa
dapat Menjelaskan manfaat energy matahari dalam kehidupan sehari – hari dan
bisa mengamati tentang perubahan bentuk energy matahari |
-
Menjelaskan manfaat energy matahari dalam
kehidupan sehari - hari -
Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
perubahan bentuk energy matahari |
3. Kurikulum di Indonesia bergerak
dinamis mengikuti perkembangan zaman yang ada sehingga dapat memberikan dampak
terbaik bagi generasi bangsa.
Jelaskan
dalam bentuk tabel perbedaan dan persamaan dari Kurikulum SD tahun 1984, 1994,
dan 2004 jika ditinjau dari aspek landasan pengembangan, tujuan pendidikan,
struktur kurikulum, proses pembelajaran, dan evaluasi! (minimal 300 kata)
Jawaban
:
|
Persamaan dan Perbedaan |
|||
|
Aspek |
Kurikulum SD 1884 |
Kurikulum SD 1894 |
Kurikulum SD 2004 |
|
Landasan Pengembangan |
1. GBPP
Kurikulum 1884 |
1. GBPP
Kurikulum 1894 2. UU
No 2 tahun 1989 tentang sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 ayat 1 dan pasal 2
peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1990 |
1. Tap
MPR/GBHN Tahun 1999-2004 2. UU
No. 20/1999 – Pemerintah Daerah 3. UU
Sisdiknas No 2/1989 kemudian diganti dengan UU No. 20/2003 4. PP
No. 25 Tahun 2000 tentang pembagian kewenangan |
|
Tujuan Pendidikan |
1. Mendidik
murid agar menjadi manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan pancasila yang
mampu membangun dirinya sendiri dan ikut bertanggung jawab terhadap
pembagunan bangsa 2. Memberi
bekal kemampuan yang diperlukan bagi murid untuk melanjutkan pendidikan
ketingkat yang lebih tinggi 3. Memberikan
kemampuan dasar untuk hidup di masyarakat dan mengembangkan diri sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya. |
1.
Memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi,
anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia 2.
Mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah. |
Sesuai dengan tujuan
Pendidikan Nasional dengan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan,
kemampuan daerah dan sekolah. |
|
Struktur Kurikulum |
1. Kurikulum
1984 yang menggunakan pendekatan keterampilan proses yang pelaksanaannya
menggunakan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). 2. Khusus
untuk pelajaran bahasa digunakan pendekatan komunikatif dan untuk mendukung
pendekatan ini dimasukkan pokok bahasan pragmatik. |
1. Kurikulum
1994 bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk
semua siswa di seluruh Indonesia. 2. Menerapkan
Sistem Caturwulan yang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi bagian
waktu (3 Caturwulan). |
1. Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) atau Kurikulum 2004, 2. Dalam
pelaksanaan kurikulum ini guru tidak hanya mengajar dengan dengan metode
ceramah saja tetapi menggunakan metode yang lebih bervariasi. |
|
Proses Pembelajaran |
1. Proses
belajar mengajar lebih banyak mengacu pada bagaimana seseorang belajar 2. pelaksanaan
proses belajar mengajar disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing murid 3. didasarkan
atas minat dan kemampuannya dengan memperhatikan kondisi sekolah yang
bersangkutan. 4. Penilaian
dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus untuk keperluan
peningkatan proses maupun hasil belajar. |
1. Pembelajaran
di sekolah lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat (berorientasi
kepada materi pelajaran/isi). 2. Program
pembelajaran terbagi menjadi 2 yaitu Kurikuler dan Ekstra Kurikuler |
3. Para
siswa dikondisikan dalam sistem semester 4. Siswa
dituntut aktif mengembangkan keterampilan untuk menerapkan IPTEK tanpa
meninggalkan kerja sama dan solidaritas meski sesungguhnya antar siswa saling
berkompetisi. Jadi di sini, guru hanya bertindak sebagai fasilitator 5. Dalam
kegiatan di kelas, para siswa bukan lagi objek, namun subjek dan setiap
kegiatan siswa ada nilainya |
|
Evaluasi |
- Penilaian
dilakukan secara berkesinambungan dan terus menerus untuk keperluan
peningkatan proses maupun hasil belajar. Sehubungan implementasi kurikulum tahun 1984 terasa terlalu
membebani guru dan murid mengingat jumlah materi yang terlalu banyak jika
dibandingkan dengan waktu yang tersedia. Maka perlu dilakukan penilaian serta
penyesuaian Tujuan dan Struktur Program Kurikulum pendidikan yang sesuai
dengan yang diharapkan |
- Menerapkan
sistem caturwulan yang membagi waktu belajar satu tahun ajaran menjadi tiga
bagian waktu (3 caturwulan). Jumlah hari belajar efektif dalam satu tahun
ajaran sekurang-kurangnya 240 hari, termasuk didalamnya waktu untuk
penyelenggaraan penilaian hasil belajar. - Diadakan
penyempurnaan kurikulum, yaitu Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus
sebagai upaya menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat. |
- Pada
kurikulum 2004 (KBK) masih berupa uji coba. - Belum
ada legalitas formal dalam pelaksanaannya karena tidak adanya permendiknas. |
4. Melalui pengembangan KTSP, sekolah memiliki
lebih banyak kebebasan untuk mengembangkan proses pembelajaran sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
murid.
Tuliskan
dan jelaskan langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam pengembangan KTSP!
(minimal 300 kata)
Jawaban :
1.
Analisis Konteks
Kegiatan ini dilakukan untuk
mengidentifikasi kebutuhan dan perkembangan peserta didik serta kebutuhan dan
potensi sumber daya yang ada. Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini mencakup
:
a. Menganalisis kondisis sekolah seperti
peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan yang tersedia, sarana
prasarana yang dimiliki, serta dukungan biaya dan program-program yang ada.
b. Menganalisis peluang seta tantangan
yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar, seperti komite sekolah, dewan
pendidikan, dinas pendidikan Unit Pelaksana Tingkat Daerah (UPTD-Dinas
Kecamatan), asosiasi profesi, dunia industry dan dunia kerja, serta sumber daya
alam dan social budaya.
Disamping
itu, pada langkah ini juga perlu di identifikasi dasar – dasar yang melandasi
kurikulum yang dikembangkan. Dasar – dasar tersebut dapat berupa pernyataan
dari para ahli pendidikan dan hasil analisis kontekstual yang dilakukan untuk
memperoleh informasoi tentang kebutuhan siswa, harapan masyarakat dan kebutuhan
bidang ilmu.
2.
Menelaah Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi
Pada pengembanagan kurikulum
berbasis kompetensi, langkah awal yang harus dilakukan dalam pengembangan
kurikulum adalahmenetapkan seperangkat kompetensi yang menggambarkan kemampuan
lulusan yang diharapkan. Kompetensi tersebut dirumuskan berdasarkan hasil
analisis konteks dan analisis kebutuhan. Hal yang perlu kita lakukan adalah menelaah
Standar Kompetensi Lulusan serta Standar Isi dan Kompetensi Dasar perlu
dilakukan karena rumusan kompetensi tersebut yang akan menjadi arah dalam
pengembangan komponen -komponen kurikulum lainnya.
3.
Mengembangkan Kompetensi untuk
Program Muatan Lokal dan Pengembangan Diri
Muata local merupakan kegiatan
kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah. Sekolah dapat mengembangkan sendiri subtansi muatan local.
Substansi muatan local tidak hanya terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
Sekolah dapat mengembangkan aspek lainnya seperti budaya daerah, teknologi
informasi sesuai dengan kebutuhan dan keunggylan daerah. Kegiatan Pengembangan
Diri merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
dan minat serta sesuai dengan kondisi sekolah.
4.
Memilih serta Mengorganisasikan
Pengalaman belajar dan Materi
Pengalaman belajar dan materi
merupakan isi kurikulum yang harus disediakan untuk mencapai kompetensi yang
telah ditetapkan. Sekolah perlu mengidentifikasi berbagai pengalaman belajar yang
memungkinkan siswa menguasai SKL, SK, dan KD.
Setelah semua pengalaman belajar dan
materi yang diperlukan tersedia, kegiatan selanjutnya adalah
mengorganisasikannya. Pengorganisasian pengalaman belajar dan materi berkaitan
dengan penentuan urutan dari materi pembelajaran sehingga dapat dengan mudah
dikuasai oleh siswa.
5.
Menetapkan Pendekatan dan Prosedur
Asesmen
Pendekatan dan prosedur asesmen harus
sesuai dengan hakikat kompetensi yang akan diukur.
Asesmen dilakukan untuk memperoleh
informasi tentang penguasaan kompetensi yang telah ditetapkan oleh siswa.
sehingga akan dihasilkan berbagai pendekatan dan prosedur asesmen yang akan
digunakan untuk mengetahui ketercapaian kompetensi oleh siswa. Serta jenis
asesmen yang digunakan akan bermacam-macam. Penguasaan pengetahuan dapat diukur
dengan menggunakan berbagai jenis dan bentuk tes, portopolio dapat digunakan
untuk tujuan tertentu. Penguasaan keterampilan dapat diukur dengan tes untuk
kerja atau penilaian produk. Sementara, Pembentukan sikap dan nilai diukur
melalui pengamatan dalam konteks yang otentik.
Komentar
Posting Komentar