Tugas Tutorial 3_Dwi Rahma Auliani_Perkembangan Peserta Didik
TUGAS TUTORIAL 3
NAMA :
DWI RAHMA AULIANI
NIM :
856750144
SEMESTER / KELAS : 2 / i
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK / MKDK 4002
TUTOR : FAUZIE, S. Kom., S. Pd. Gr., M. Pd
ALAMAT BLOG : https://dwirahmaauliani0412.blogspot.com/?m=1
LINK YOUTUBE : https://youtu.be/8R3nFu1m-fg
Soal
1. Masa dewasa adalah masa tenang setelah mengalami berbagai
aspek gejolak perkembangan pada masa remaja. Identifikasi kebutuhan-kebutuhan
orang dewasa yang ada di sekitar Anda dengan cara mengadakan wawancara terhadap
3 orang dewasa yang ada di sekitar Anda. Tanyakan kebutuhan yang ingin mereka
penuhi. Video berdurasi minimal 3 menit.
Jawaban :
Link Video Wawancara : https://youtu.be/8R3nFu1m-fg
Dari hasil wawancara saya pada 3 orang dewasa Kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi, hasilnya sebagai berikut :
1.
Intania Kusuma Ningtyas (Staf TU dan Mahasiswa)
3 Kebutuhan yang ingin dipenuhi
1. Kebutuhan Kuota
Tugas yang menumpuk memerlukan kuota
2. Kebutuhan
Refreshing
Sebagai mahasiswa yang mempunyai tugas yang menumpuk, perlu refeshing agar otak kembali segar
3. Kebutuhan Kebutuhan
Listrik
Di Desa Listrik selalu padam. Sehingga membuat semua aktifitas tehambat
2.
Heni Sri Utami (Mahasiswa Universitas PGRI Palembang)
3 Kebutuhan yang ingin dipenuhi
1. Kebutuhan
Pendidikan
Pendidikan yang tinggi sangat dibutuhkan pada masa ini, karena dengan pendidikan yang tinggi, kita mudah mendapatkan pekerjaan atau bahkan menciptakan lapangan pekerjaan.
2. Kebutuhan
Jasmani dan Rohani
Kenyaman, ketenangan dan ketentraman batin adalah sumber utama dari kebutuhan jasmani dan rohani.
3.
Kebutuhan Lapangan Pekerjaan
Sebagai mahasiswa, sangat memerlukan lapangan pekerjaan. Diman ketika selesai kuliah berharap untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
3.
Juwita Tri Rizki (Mahasiswa Poltekkes)
3 Kebutuhan yang ingin dipenuhi
1. Kebutuhan
Kuota
Pada saat pandemi sekarang ini, semua kegiatan perkuliahan beralih ke online. Tentu saja sebagai mahasiswa, sangat membutuhkan kuota untuk menyelesaikan semua tugas – tugas kuliah.
2. Kebutuhan Data
Kebutuhan Dana Untuk membeli kuota ketika akan belajar online
3. Kebutuhan Jaringan
Ketika lagi belajar online sinyal yang baik sangat diperlukan.
2. Bagi orang yang baru memasuki dunia pendidika atau tidak mengenal kegiatan pembelajaran di sekolah, istilah anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin hanya berarti anak-anak yang lambat atau terbelakang. Setelah mempelajarai modul 5, pandangan Anda tentang pendidikan berkebutuhan khusus seperti apa?
Jawab :
Anak-anak adalah makhluk Tuhan yang dimana selalu memberi kebahagiaan dan
keceriaan untuk sekelilingnya. Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan
karakteristik khusus yang berbeda dengan anak-anak pada umumnya, anak
berkebutuhan khusus adalah mereka yang juga membutuhkan pelayanan bahkan
pendidikan yang layak seperti anak-anak normal lainnya, anak berkebutuhan
khusus juga bukan hanya anak yang selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental,
emosi atau fisik.
Yang termasuk ke dalam Anak
Berkebutuhan khusus antara lain:tunarungu, tunanetra, tunagrahita,
tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, anak keterlambatan belajar, gangguan
perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan. Istilah lain bagi anak
berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat, banyak sekali
disekitar kita yang masih belum bisa menerima keberadaan anak-anak berkebutuhan
khusus ini, sehingga sangat dibutuhkan pemahaman kepada orang-orang sekitar
tentang Anak berkebutuhan khusus itu sediri.
Banyak pandangan tetang Anak Berkebutuhan Khusus atau anak
cacat dipandang sebagai anak yang harus dikasihani atau disantuni. Sehingga tak
jarang kita menemukan didalam masyarakat, kelompok-kelompok penyantun
orang-orang cacat dan merawatnya dengan memberikan keterampilan atau pelatihan
tertentu kepada penyandang cacat tersebut.
Bahkan banyak
juga komunitas dari para remaja dan para orangtua untuk memahami pemahaman
tentang Anak Berkebutuhan Khusus yang tidak selalu tentang kecacatannya tetapi
juga mereka memiliki bakat yang harus kita olah dengan dukungan atau motivasi
dari sekeliling anak berkebutuhan khusus tersebut.
Beberapa
Pandangan yang ada dalam masyarakat, dapat di simpulkan bahwa kehadiran anak
berkebutuhan khusus didalam masyarakat terdapat beragam reaksi positif atau
masyarat yang menerima keberadaan anak berkebuthan khusus itu dengan tindakan
seperti bergaul bersama dan peduli, bahkan ada juga bereaksi negatif, seperti
contoh "Anak cacat hanya akan membawa kesialan atau anak cacat hanya akan
mempersulit sosial bahkan keluarga itu sendiri".
Dengan reaksi-reaksi
tersebut, disisi lain masyarakat yang sudah mampu menerima keberadaan anak
berkebutuhan khusus akan diberi pelayanan atau kesempatan untuk mendapat
pendidikan dan pelatihan khusus yang memperlihatkan bakat dan potensi mereka,
mereka juga memiliki hak yang sama dengan anak-anak normal lainnya.
Jadi problematika anak berkebutuhan khusus, tidak hanya terletak pada persoalan individu dari anak itu sendiri, dimana mereka selalu memerlukan bantuan dari orang lain, ada rasa tidak percaya diri dan malu. Namun pandangan negatif dan reksi masyarakat termasuk keluarga dapat menjadi problema tersendiri bagi anak berkebutuhan khusus.
1. Tunarungu
3.Buatlah perbandingan perencanaan pembelajaran untuk tiap jenjang dengan terlebih dahulu membandingkan karakteristiknya! Lalu identifikasikanlah kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan serta peluang dalam penyelenggaraan pendidikan di negara kita! (perhatikan SWOT)
Jawab :
Terdapat 4 kelompok perencanaan pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik, yaitu :
1.
Perencanaan pembelajaran bagi anak usia SD
Karakteristik
Senang bermain, Senang bergerak,
Senang bekerja dalam kelompok, dan senang
melakukan/merasakan sesuatu secara langsung
2.
Perencanaan pembelajaran bagi anak usia Sekolah Menengah
Karakteristik
Perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik,
perkembangan bahasa dan perilaku kognitif, Perilaku sosial, moralitas, dan
keagamaan, Perilaku afektif, konatif, dan kepribadian
3.
Perencanaan pembelajaran bagi usia dewasa
1. Mengembangkan sikap,wawasan dan
pengalaman nilai-nilai agama
2. Memperoleh atau memulai
pekerjaan
3. Memilih pasangan
4. Mulai memasuki pernikahan
5. Belajar hidup berkeluarga
6. Mengasuh dan mendidik anak
7. Mengelola rumah tangga
8. Memantapkan karier 9
9. Bertanggung jawab
10. Mencari kelompok sosial
4.
Perencanaan pembelajaran bagi anak berkelainan fisik
dan psikis.
Penyimpangan perilaku dan
ketidakmampuan pada intelektual yang telah diterima secara internasional
Identifikasi kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan serta peluang dalam penyelenggaraan pendidikan di negara kita ( memperhatikan SWOT) :
a.
Kekuatan
Faktor-faktor
kekuatan dalam lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus atau
keunggulan-keunggulan lain yang berakibat pada nilai plus atau keunggulan
komparatif lembaga pendidikan tersebut.Hal ini bisa dilihat jika sebuah lembaga
pendidikan harus memiliki skill atau keterampilan yang bisa
disalurkan bagi perserta didik, lulusan terbaik/hasil andalan, maupun
kelebihan-kelebihan lain yang membuatnya unggul bagi pesaing-pesaing serta
dapat memuaskan steakholder maupun pelanggan (peserta didik,
orang tua, masyarakat dan bangsa).
Sebagai
contoh bidang keunggulan, antara lain kekuatan pada sumber keuangan, citra yang
positif, keunggulan kedudukan di masyrakat, loyalitas pengguna dan kepercayaan
berbagai pihak yang berkepentingan. Sedangkan keunggulan lembaga pendidikan di
era otonomi pendidikan atara lain ; sumber daya manusia yang secara kuantitatif
besar, hanya saja perlu pembenahan dari kualitas. Selain itu antusiasme pelaksanaan
pendidikan sangat tinggi, yang didukung sarana prasarana pendidikan yang cukup
memadai. Hal lai dari faktor keunggulan lembaga pendidikan adalah kebutuhan
masyarakat terhadap yang bersifat transendental sangat tinggi,
dan itu sangat mungkin diharapkan dari proses lembaga pendidikan.
Bagi
sebuah lembaga pendidikan sangat penting untuk mengenali terhadap kekuatan
dasar lembaga tersebut sebgai langkah awal atau tonggak menuju pendidikan yang
berbasis kualitas tinggi. Mengenali kekuatan dan terus melakukan refleksi
adalah sebuah langkah bersar untuk menuju kemajuan bagi lembaga pendidikan.
b. Kelemahan
Segala
sesuatu pasti memiliki kelemahan adalah hal yang wajar tetapi yang terpenting
adalah bagaimana sebagai penentu kebijakan dalam lembaga pendidikan bisa
meminimalisir kelemahan-kelemahan tersebut atau bahkan kelemahan tersebut
menjadi satu sisi kelebihan yang tidak dimiliki oleh lembaga pendidikan lain.
Kelemahan ini bisa kelemahan dalam sarana dan prasarana, kualitas atau
kemampuan tenaga pendidik, lemahnya kepercayaan masyarakat, tidak sesuainya
antara hasil lulusan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia usaha dan industri
dan lain-lain.
Untuk
itu, beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola
lembaga pendidikan, antara lain ; (1) lemahnya SDM dalam lembaga pendidikan.
(2) sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja. (3) lembaga
pendidikan swasta umumya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya
puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini. (4) uotput lembaga
pendidikan belum sepenuhnya bersaing dengan output lembaga
pendidikan yang lain dan sebagainya.
c. Peluang
Peluang
adalah suatu kondisi lingkungan eksternal yang menguntungkan bahkan menjadi
formulasi dalam lembaga pendidikan. Formulasi lingkungan tersebut
misalnya: (1) kecenderungan penting yang terjadi dikalangan peserta didik. (2)
identifikasi suatu layanan pendidikan yang belum mendapat perhatian. (3)
perubahan dalam keadaan persaingan. (4) hubungan dengan pengguna atau pelanggan
dan sebagainya.
d. Ancaman
Ancaman
merupakan kebalikan dari sebuah peluang, ancaman meliputi faktor-faktor
lingkungan yang tidak menguntungkan bagi sebuah lembaga pendidikan. Jika sebuah
ancaman tidak ditanggulangi maka akan menjadi sebuah penghalang atau penghambat
bagi maju dan peranannya sebuah lembaga pendidikan itu sendiri. Contoh ancaman
tersebut adalah: minat peserta didik baru yang menurun.
Komentar
Posting Komentar